TUGAS TERSTRUKTUR-01


    A05-RIZKI JUNI FERARO
41623010046


Perjalanan Pribadi: "Mengapa Insinyur Industri Harus Peduli Lingkungan?"

Abstrak

Insinyur industri adalah profesi yang berperan penting dalam merancang, mengelola, dan meningkatkan sistem produksi serta operasi di berbagai bidang. Dalam masa lalu, fokus utama profesi ini berpusat pada efisiensi biaya, peningkatan produktivitas, dan pengendalian kualitas produk. Namun, tantangan global seperti perubahan iklim, keterbatasan sumber daya alam, serta tuntutan konsumen yang semakin tinggi terhadap produk ramah lingkungan telah mengubah cara kita memandang profesi ini. Artikel ini menjelaskan alasan pentingnya insinyur industri untuk peduli terhadap lingkungan, dengan melihat dari sudut pandang moral, profesional, dan strategis. Pendekatan yang dibahas mencakup penerapan asesmen siklus hidup produk, integrasi konsep manufaktur Lean & Green, manajemen rantai pasok yang berkelanjutan, serta pemanfaatan teknologi digital di era Industry 4.0 dan 5.0. Artikel ini menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tuntutan etis, tetapi juga kebutuhan profesional agar industri dapat tetap bertahan dan berkembang di masa depan yang berkelanjutan.


Kata Kunci

Insinyur industri; kepedulian lingkungan; produksi berkelanjutan; Lean & Green; keberlanjutan industri


Pendahuluan

Krisis lingkungan global seperti perubahan iklim, pencemaran udara dan air, serta akumulasi limbah industri memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk para insinyur industri. Sebelumnya, insinyur industri lebih dikenal sebagai ahli dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Namun, fokus ini perlu diperluas karena dunia kini membutuhkan sistem produksi yang tidak hanya efisien secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan. Pertanyaan mendasar “Mengapa insinyur industri harus peduli lingkungan?” insinyur industri perlu peduli pada lingkungan karena profesi ini berkaitan langsung dengan sistem produksi, distribusi, dan pengelolaan rantai pasok. Keputusan teknis yang diambil para insinyur memiliki dampak langsung terhadap penggunaan energi, penanganan limbah, serta pengaruh terhadap ekosistem. Dengan kata lain, peduli lingkungan bukanlah hal tambahan, tetapi bagian penting dari tanggung jawab profesi ini di era modern.


Permasalahan

Meskipun peran insinyur industri dalam isu keberlanjutan sangat penting, terdapat beberapa masalah yang menghambat kepedulian dan penerapan praktik ramah lingkungan di lapangan:

1. Fokus pada keuntungan jangka pendek: banyak perusahaan masih lebih mengutamakan efisiensi biaya tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjang.

2. Kurangnya integrasi lingkungan dalam kurikulum: aspek lingkungan belum sepenuhnya masuk dalam pendidikan teknik industri, sehingga lulusan kurang siap menghadapi tantangan keberlanjutan.

3. Minimnya standar pengukuran: meskipun ada alat seperti Life Cycle Assessment (LCA), penggunaannya belum menjadi kebiasaan umum.

4. Fragmentasi rantai pasok global: sulit menerapkan prinsip keberlanjutan secara menyeluruh karena melibatkan banyak pihak dengan kepentingan berbeda.

5. Budaya organisasi yang resistif: tidak semua perusahaan melihat keberlanjutan sebagai peluang, melainkan hanya sebagai kewajiban regulasi.


Pembahasan

1. Alasan Moral: Menjaga Bumi untuk Generasi Mendatang

Insinyur industri adalah bagian dari komunitas global yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan. Mereka harus memikirkan dampak dari setiap keputusan produksi, karena kesalahan bisa merusak ekosistem dan mengurangi kualitas hidup orang-orang yang datang kemudian. Oleh karena itu, sikap peduli lingkungan adalah bagian dari etika kerja yang seharusnya dipegang.

2. Alasan Profesional: Keterampilan dan Relevansi

Peduli lingkungan meningkatkan kemampuan insinyur industri di tengah perkembangan zaman. Banyak peraturan internasional seperti ISO 14001 dan aturan tentang emisi memaksa insinyur menguasai solusi hijau. Dengan mempelajari metode seperti Life Cycle Assessment (LCA), insinyur bisa melihat dampak lingkungan dari awal hingga akhir produk dan merancang tindakan yang tepat.

3. Lean & Green Manufacturing

Konsep Lean Manufacturing yang digunakan untuk mengurangi pemborosan dapat diperluas dengan prinsip hijau. Gabungan keduanya memungkinkan pengurangan limbah, efisiensi energi, dan pengurangan emisi karbon. Misalnya, mengurangi produksi berlebih tidak hanya menekan biaya, tetapi juga menghemat sumber daya dan mengurangi polusi. Insinyur bisa menggunakan Value Stream Mapping (VSM) untuk melacak aliran bahan, energi, dan dampak lingkungan.

4. Rantai Pasok Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Dalam rantai pasok, peduli lingkungan artinya merancang alur distribusi yang menghemat energi, memilih pemasok yang ramah lingkungan, serta mengatur sistem pengembalian produk. Ekonomi sirkular, yang memfokuskan pada daur ulang dan ekstensi umur produk, adalah peluang besar. Insinyur industri bertugas merancang sistem logistik dan informasi untuk mendukung model ini.

5. Teknologi Digital: Industry 4.0 dan 5.0

Kembangnya teknologi digital memudahkan pemantauan sistem produksi secara real-time. Sensor IoT dan analisis data besar bisa mengidentifikasi titik pemborosan energi, sementara kecerdasan buatan bisa memprediksi penggunaan sumber daya. Industry 4.0 membantu penerapan efisiensi lingkungan, sementara Industry 5.0 menambahkan nilai sosial dan keberlanjutan, menjadikan peduli lingkungan lebih penting bagi profesi insinyur industri.

6. Strategi Organisasi: Advokasi dan Kepemimpinan

Insinyur industri juga harus menjadi penggerak perubahan budaya di dalam perusahaan. Mereka bisa mengungkapkan bahwa investasi ramah lingkungan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang. Dengan demikian, sikap peduli lingkungan tidak dianggap sebagai biaya tambahan, tetapi sebagai strategi kompetitif yang meningkatkan citra perusahaan.


Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Insinyur industri perlu peduli terhadap lingkungan karena alasan moral, profesional, dan strategis. Profesi ini memiliki kendali besar dalam merancang sistem, mengoptimalkan proses, dan mengelola rantai pasok, semuanya berdampak langsung terhadap lingkungan. Dengan menerapkan prinsip Lean & Green, manajemen siklus hidup, ekonomi sirkular, serta teknologi digital, insinyur industri bisa menjadi penggerak utama dalam peralihan menuju produksi yang lebih berkelanjutan. Peduli lingkungan bukanlah sesuatu yang hanya idealis, tetapi merupakan kebutuhan agar profesi ini tetap relevan di era abad ke-21.

Saran

1. Perguruan tinggi: Masukkan mata kuliah tentang keberlanjutan, Life Cycle Assessment (LCA), dan ekonomi sirkular ke dalam kurikulum teknik industri.

2. Perusahaan: Buat indikator kinerja lingkungan dan dukung inovasi hijau sebagai bagian dari strategi bisnis.

3. Pemerintah: Berikan regulasi dan insentif pajak yang mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan.

4. Insinyur industri: Terus tingkatkan kompetensi digital, analisis keberlanjutan, serta kemampuan dalam beradvokasi agar bisa menjadi pemimpin perubahan di organisasi.


Daftar Pustaka

Roopa, M. (2024). Exploring Industrial Engineering Knowledge and Environmental Sustainability: A Systematic Literature Review. Sustainability.

Tseng, M.-L. (2021). Sustainable Industrial and Operation Engineering Trends in the Context of Industry 4.0. International Journal of Industrial Engineering & Operations Management.

Duarte, S., & Cruz-Machado, V. (2017). Exploring Lean and Green Supply Chain Performance Using Balanced Scorecard Perspective. International Journal of Productivity and Performance Management, 66(3), 334–362.


Komentar

Postingan Populer